Senin, 11 Agustus 2008

Pendidikan Pesantren Salafiyah


Di era yang sudah sangat majuini banyak sekali umat insan modern yang berlomba-lomba untuk mengejar kehormatan, jabatan dan harta tentunya, memang menurut agama islam semua itu sah-sah saja tetapi dengan catatan semua yang akan digapai dan didapatkannya itu digunakan untuk membela agama islam demi mengangkat dan melanggengkan keberadaannya di jaman yang semakin memojokkan keberdaan agama islam ini. dari sisni mungkin kita sebagai umat islam harus berfikir untuk menjayakan agama islam sebagaimana pada jaman para sahabat nabi yang mampu menjadikan agama islam sebagai salah satu agama yang diakagumi dengan para pemimpin yang disegani oleh berbagai pihak, dan sebagia salah satu usaha dari para kyai sejak dipublikasikannya agama islam yang notabene sebagai agama yang cinta damai sebagaimana di ajarkan oleh para da'i dan muballigh dari tanah gujarat (india), para pedangan arab, cina. yang mengenalkan ajaran islam kemasyarakat pesisir waktu itu. kemudian perjuangan para da'i diatas di teruskan oleh para wali (khususnya Wali 9) di pelataran tanah jawa (Jawa Dwipa) untuk meninggikan agama Allah. dan warisan dari para wali tersebut adalah dengan adanya pendidikan sistem Pondok pesantren Salaf dimana pada masa itu Pontren (pondok pesantren) pada waktu itu merupakan salah satu ujung tombak untuk mendidik tenaga tenaga da'i yang baru yang mempunyai tekad untuk terus menyebar luaskan agama islam diberbagai belahan nusantara kita yang tercinta ini.
Dan sampai saat ini masih dapat kita lihat dan kita rasakan keberadaan pondok pesantren di berbagai daerah di indonesia tetapi justru dengan banyaknya jumlah pondok pesantren ini anemo masyarakat malah semakin berkurang sehingga tidak banyak kalangan yang berminat pada gaya pendidikan pesantren terutama pada peantren salafiyah. sebab banyak orang berfikir bahwa pada jaman sekarang bahwa orang bisa bertahan hidup hanyalah dengan kemmapuan untuk mencari sarana materi sebagai pemenuhan kebutuhan sehari-hari sedangkan dalam pesantren khususnya pada pesantren salafiyah yang jika santrinya lulus dianggap cuma mempunyai bekal pendidikan agama saja tanpa skill (kemampuan) untuk memasuki lapangan pekerjaan atau membuat lapangan pekerjaan, mereka menganggap para santri salaf tersebut tidak akan mampu bersaing di era globalisasi ini, padahal hal itu tidak banyak terbukti pada kenyataan kehidupan sehari-hari justru para santri yang tawaadlu' dan berilmu yang senantiasa mengalkan ilmunya justru merekalah yang mampu mencapai kehidupan yang sakinah. mawaddah warakhmah. ini dibuktikan dengan kehidupan para kyai salaf yang mampu memberikan makan pada anak yatim yang bermukim di pesantren mereka tanpa mendapatkan bantuan yang lebih dari masyarakat sekitar. bahkan munculnya para tokoh agama yang benar-benar mengusasi syariat agama islam hanya akan lahir dari pendidikan pesantren dengan kelengkapan berbagai macam kitab kuning karangan para auliyaillah (wali Allah) yang terdahulu, dapat dikatakan dengan pendidikan pesantren salafiyah ini dapat memunculkan bibit baru generasi pejuang islam yang mempertahankan kebudayaan islam 'ala Ahlussunnah wal jamaah yang sesuai dengan ajaran nabi besar Muhammad SAW. yang berjuang dengan ikhlas tanpa ingin mendapatkan kehormatan dan kedudukan tinggai di masyarakat sekitarnya tetapi justru malah mereka hanya ingin mendapatkan rahmad dan ridhlo dari Allah SWT. untuk peranan pendidikan pesantren salafiyah pada jaman sekarang ini bisa dikatakan sebagai salah satu pendidikan dasar untuk menangkal berbagai kebrobokan moral yang melanda segenap bangsa indonesia yang kita cintai ini. sekaligus sebagai salah satu upaya untuk mempertahankan aqidah ahlussunnah waljamaah di jaman yang sudah sangat modern ini.
Sebagai salah satu contoh pondok salafiyah yang sampai saat ini masih exis dalam dunia pendidikan psantren ini adalah Pondok Pesantren DARUL FALAH (pusat) di Dsn Bendomungal desa Bareng Kecamatan Krian Kabupaten Sidoarjo Prop Jawa Timur asuhan KH Iskandar Umar Bin Abdul Latief (santri al mukarrom As Syech Abuya Sayyid Muhammad Alawi al Maliki dari Mekkah al Mukarromah) yang alhamdulillah samapai saat ini berhasil memunculkan ustadz-ustadz baru untuk memperjuangkan agama islam dengan bantuan dan dukungan dari masyarakat sekitarnya, sehingga Ponpes DARUL FALAH (pusat) ini mempunyai kurang labih 100 Ponpes Cabang yang ditempat kan diberbagai daerah di pulau jawa bahkan Luar pula sumatra dan yang lainnya. dan dnegan ini jug penulis mengajak kepada para akhinal muslim (pembaca) untuk memasuki pesantren salafiyah dengan tujuan menimba ilmu pendidikan agama islam, sekaligus untuk mendukung dan terus memberi motivasi untuk mempertahankan keberadaan pondok pesantren di seluruh dunia khususnya pondok pesantren salafiyah apapun namanya siapapun kyai atau ustadnya asalkan bertujuan untuk meninggikan kalimat Allah dengan ikhlas mari kita dukung dengan segala materi dan kemampuan yang kita miliki, semoga Allah terus memberi tambahan ilmu yang bermanfaat bagi kita semua. dan kami juga memohon doa kepada para pembaca supaya kelauraga besar kami (Ponpes DARUL FALAH Krian Sidoarjo Jatim) senantiasa mendapat bimbingan dan ridhlo dari Allah dalam perjuangan kami untuk mensyiarkan ajaran agama islam yang sesuai dengan kaedah Aswaja (Ahlussunnah wal Jama'ah), amiiin yaa robbal 'alamiin.